Bencana banjir melanda
sejumlah desa di dua kecamatan di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara (Sumut).
Ratusan warga terpaksa mengungsi ke pos penampungan sementara. Sejumlah NGO dan
Ormas yakni FOKAL-1, Yayasan Pusaka Indonesia, Yayasan HOPE, CBI 1201, PERADI
Pergerakan Langkat, GEMILANG-1, PARAS Langkat, DDII, FORMASSU, IKM, KKSP, KBRT
Sumut, GM Pujakesuma Langkat, Amanah Hijrah, Lembaga Laskar Melayu
Indonesia,dan Wanita Penulis Indonesia, buka POSKO BANJIR di Tanjung Pura,
Langkat.
POSKO BECANA BANJIR-LANGKAT
ini merupakan keterpanggilan rasa kemanusiaan kami pada warga masyarakat yang
terkena Benca banjir ini. Untuk itu kami 15 NGO dan Ormas ini mencoba bahu
membahu bersama sama, saling melengkapi demi bisa membantu mereka, kata
Ariffani selaku Koordinator Posko.
Arif menjelaskan “Kita akan
membuka POSKO Bantuan dan penyaluran sembanko dan Dapur Umum untuk masyarakat. Bantuan
ini berupa Sembako, Air Mineral, Pakaian layak pakai, kebutuhan bayi dan
perempuan, dan keperluan lain yang diperlukan warga masyarakat, baik yang
berada di rumahnya maupun berada dipengunsian/barak. Ini kami lakukan, ingin
berperan membantu pemerinatah yang juga hadir di tengah masyarakat”.
Sebagaiman diberitakan oleh Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Langkat mendata sementara
peristiwa banjir yang terjadi di Kecamatan Besitang dan Kecamatan Tanjung Pura,
semuanya ada 1.319 kepala keluarga. Untuk Kecamatan Besitang, banjir
terjadi pada (2/11) pukul 07.00 WIB, di Dusun Sidodadi Desa Sekoci Kecamatan
Besitang, merendam rumah warga sebanyak 481 KK dengan ketinggian air
mencapai bervariasi antara 100-150 centimeter. Sementara ini ada
136 KK, yang mengungsi, ke posko 70 KK dan sebanyak 66 KK mengungsi ke
rumah kerabat/keluarga mereka, katanya. Sedangkan di Kecamatan Tanjung Pura, banjir merendam pukul 18.00 WIB,
terdampak rumah warga di Desa Pantai Cermin terdampak 326 KK, Desa Paya Perupuk
terdampak 214 KK, Desa Suka Maju terdampak 112 KK, Desa Pekubuan terdampak 63
KK, Kelurahan Pekan Tanjung Pura terdampak 123 KK. Keseluruhan di Kecamatan Tanjung Pura total masyarakat
terdampak sebanyak 838 KK dengan ketinggian air bervariasi antara 30-50
centimeter, dan beberapa warga ada yang mengungsi ke rumah kerabat atau
keluarga.
POSKO Bersama ini, juga membuka donasi
seluas-luasnya pada masyarakat luar yang ingin membantu, kami siap untuk
menampung dan menyalurkannya kepada warga masyarakat yang terkena bajir. Sebagaimana
pengalaman kita dalam menaggulangi bencana, permasalah yang akan muncul kedepan
adalah masalah penyakit kulit, diare, Air Minum, MCK, stress yang dialami
anak-anak dan orangtuanya, sampai masalah kesehatan lainnya. Hal ini harus
segara diantisipasi. Selanjutnya setelah proses Rehabilitasi dan Rekonstrusi
Rumah tempat tinggal mereka, yang harus mendapatkan perhatian serius dari
semua, terutama Pemerintah, tegas Arif yang juga Tokoh Pemuda Langkat ini.
Program lainnya adalah Pemerintah harus menyelesaikan PR dalam memperbaiki
sarana prasarana yang selama ini tidak tersentuh, yakni Dam/Pintu Air, Sungai
mati yang dulu digunakan untuk menampung yang berlimpah, dan menanta kembali
program antiipasi banjir yang seharusnya dilakukan, kata Ariffani yang juga
sebagai Pembina FOKAL-1.

Posting Komentar